Februari, dualima, kosong dua, duaribu duabelas aku kamu dia dan mereka pasir putih ini menjadi saksi kebersamaan kita, canda, tawa.. Aku melihat senyum.mu diantara keramaian mereka Aku melihat mata itu diantara tatapanmu Tapi, aku tak pernah punya cukup keberanian untuk melangkah bersamamu, aku takut kamu berpaling, aku takut kebersamaan ini berakhir karena rasa yg tak bisa aku kendalikan sendiri. Aku bersamamu di antara dia Aku bersamamu di antara mereka Aku bersembunyi di balik senyum palsuku agar tak seorangpun tau keberadaan rasa ini. . Cukup antara aku dan senyumku. Kamu dan dia mereka dan aku kita ^^

dia

-->

Di tengah hamparan pasir putih dia berjalan perlahan, sesekali dia harus menahan angin yang berhembus bebas di sekitarnya, dia berhenti  sejenak di bawah salah satu pohon, entah apa yang akan dia lakukan, aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan , aku bertanya-tanya dalam hati, apa yang akan dia lakukan tapi tak sedikitpun geraknya mengibaratkan sesuatu… tak beberapa detik kemudian dia kembali melangkahkan kakinya aku lagi-lagi berbisik dalam hati, kenapa aku mengikutinya seperti  ini? Entahlah, tapi dia membuatku lupa maksud aku datang ke tempat ini.. ya seperti biasanya aku kemari untuk membuang semua beban yang terlalu berat buat aku seorang diri. Setiap senja aku menyempatkan waktu untuk ke tempat ini, bagiku tempat ini lebih baik dari tempat manapun di kota ini, di sini aku merasakan kedamaian,,,Senja… aku selalu bersamanya di tempat ini, bagiku senja dan tempat ini selalu membuatku merasa nyaman,, seberat apapun beban yang aku alami, rasanya semua itu hilang begitu saja setiap aku berada di tempat ini…

continue...

..